Kamis, 08 April 2010

Hati-Hati Jajan Sembarangan!!!!!!!!!!!!!!!!


Aku paling nggak suka banget dengan yang namanya penyedap rasa. Mungkin karena sejak kecil aku terbiasa dengan makanan yang minim penyedap rasa. Awalnya aku nggak begitu tahu makanan itu penyedap rasanya tinggi apa nggak. Setelah kos karena kuliah di propinsi yang berbeda dengan orang tuaku dan mencicipi makanan hasil karya orang lain barulah aku tahu apa bedanya.

Aku merasa amat bersyukur banget punya orang tua seperti ibuku yang pengertian, sayang ama anak dan jago masak. Meski tanpa penyedap rasa, masakan beliau tetap terasa enak di lidah, padahal bahan-bahan yang digunakan untuk masak sederhana dan murah meriah.

Beda banget dengan makanan warung pinggir jalan yang tak bisa dijamin kebersihannya dan penyedap rasanya aje gile banyak banget. Baru makan dikit aja bikin kepalaku langsung pusing tujuh keliling, perut berontak ingin muntah saat itu juga. Dokter spesialis syaraf yang pernah meriksa aku dulu juga pernah bilang aku dilarang makan makanan berpenyedap rasa supaya penyakitku (Serangan ringan pada syaraf) cepat sembuh. Kalau kambuh, kepalaku terasa sakit dan sempat mengalami masalah ingatan. Gampangnya aku jadi nggak ingat siapa aku, dimana aku tinggal, dan mau ngapain? Biasanya sih berlangsung selama 15 menit, lewat dari itu ingat lagi tergantung dari secepat apa aku bisa tenang. Aku pernah lupa jalan pulagn dan muter2 ditempat yang sama hampir setengah jam. Aku juga pernah lupa tempat praktikum jadi aku bolos praktikum dan berakhir pingsan di ruang poliklinik kampus. Gawat bgt kan??????????? Kenapa bisa begitu ya?

Waktu aku browsing diinternet ni situsnya. Di situs itu ditulis walaupun sebagian besar orang dapat mengkonsumsi MSG tanpa masalah, beberapa orang memiliki alergi bila mengkonsumsi berlebihan yaitu gejala seperti pening, mati rasa yang menjalar dari rahang sampai belakang leher, sesak nafas dan keringat dingin. Secara umum, gejala-gejala ini dikenal dengan nama sindrom restoran cina.

Di dalam otak, enzim mengkatalis dekarbosilasi asam glutamat menjadi gamma-asam aminobutrat. Asam glutamat dan gamma-asam aminobutrat mempengaruhi transmisi signal didalam otak. Asam glutamat meningkatkan transmisi signal dalam otak, sementara gamma-asam aminobutrat menurunkannya. Oleh karenanya, mengkonsumsi MSG berlebihan pada beberapa individu dapat merusak kesetimbangan antara peningkatan dan penurunan transmisi signal dalam otak. Oleh karena itu, pada akhir tahun 1970, perusahaan-perusahaan makanan bayi bersepakat untuk tidak memasukkan unsur MSG ke produk-produk makanan bayi.

Lebih lanjut di situs penggunaan penyedap berlebihan justru menghambat pertumbuhan anak. Vetsin atau monosodium glutamate (MSG) dan dikenal sebagai penyedap rasa saat memasak diyakini membahayakan dan akan menghambat pertumbuhan anak.

Vetsin, atau monosodium glutamate (MSG) terkandung asam sodium glutanik (glutanic acid sodium), yang dapat menguraikan asam glutanik selama proses pencernaan. Asam ini dalam jaringan otak atas dorongan asam glutanik yang dibantu oleh vitamin B6 bisa berubah menjadi δ (delta) - asam amino butyric, yaitu semacam zat pengekang syaraf penyalur. Bila kekurangan zat ini, akan mudah menyebabkan sistem kontrol syaraf menjadi terlalu tegang, misalnya timbul gejala kepanasan atau kejang-kejang. Karena itu, mengkonsumsi vetsin harusnya sedikit dan sewajarnya, sebab zat ini juga berguna untuk mempertahankan sistem syaraf.

Namun jika mengkonsumsi vetsin terlalu banyak, juga berbahaya bagi tubuh manusia. Banyak orang mempunyai pengalaman, setelah mereka makan terlalu banyak masakan yang enak, lalu timbul gejala sakit kepala dan pusing, tubuh bagian atas mati rasa, hati berdebar dan nafas menjadi pendek dan lain-lainnya, ini yang disebut ?mabuk makan?. Penyebab utamanya juga karena terlalu banyak kandungan asam glutanik dalam daging dan vetsin yang dikonsumsi.

Konsumsi asam glutanik setelah dicerna oleh lambung dan usus dan masuk ke otak besar, maka pada bagian tertentu di jaringan otak akan dihasilkan δ (delta) ? asam amino butyric yang bersifat menghambat syaraf , dapat menyelaraskan kemampuan kerja otak besar yang normal, tetapi asam glutanik yang berlebihan akan menjadikan δ (delta) ? asam amino butyric juga jadi berlimpah. Jika penghambat saluran syaraf dalam otak banyak, berbagai fungsi syaraf akan berada dalam posisi terkekang.

Penelitian Tim Riset di Amerika terbaru menyebutkan, setelah menyuntikkan vetsin yang overdosis ke dalam tubuh tikus, mereka lalu menemukan bahwa selang beberapa waktu, pada retina tikus dan beberapa bagian sistem syaraf utama terlihat gejala kerusakan. Fungsi alamiahnya menurun, juga nampak penyakit kegemukan. Karena jumlah sel darah merah dan putih dalam tulang berkurang, di mana garam kalsium yang masuk ke sel mengalami kerusakan, jadi akan mempengaruhi sintesa sel-sel, sehingga pertumbuhan tulang juga ikut terhambat.

Riset selanjutnya menunjukkan bahwa seorang anak yang terlalu banyak mengkonsumsi vetsin atau makanan yang mengandung asam glutanik, maka bagian otak besar yang memproduksi δ (delta), akan dapat menghambat pengeluaran hypothalamic untuk menekan thyroxin melepaskan hormon dan menekan hormon parathyroid untuk membiarkan pelepasan hormon, akhirnya akan menyebabkan thyroxin dan parathyroid pengeluaran hormonnya berkurang.

Kurangnya pengeluaran thyroxin akan berdampak negatif bagi pertumbuhan tubuh manusia, akan tetapi hormon parathyroid adalah hormon penting untuk mengatur kalsium darah dan fosfor darah. Hormon tersebut dapat mencegah hilangnya kalsium melalui air seni, serta membantu daya serap usus terhadap kalsium dan fosfor. Jika pengeluarannya tidak mencukupi, kalsium dan fosfor yang hilang akan sangat banyak, maka pertumbuhan tulang dan perkembangan tubuh manusia akan terhambat.

Untuk itu, anak yang dalam masa pertumbuhan selain harus diperhatikan jumlah konsumsi vetsinnya, yaitu setiap hari tidak boleh lebih dari 5 gram. Juga harus mencegah mereka makan dan minum terlalu banyak, khususnya dalam mengkonsumsi masakan yang enak.

Kata ibuku resep untuk membuat makanan sedap meski penyedap rasanya sedikit atau bahkan tidak sama sekali terletak pada kombinasi bumbu yang digunakan. Ibuku sering memadukan garam plus gula untuk memberi efek sedap. Selain itu juga bisa ditambahkan rempah-rempah yang melimpah di Indonesia seperti lada, merica, jahe, kunyit, pala, kayu manis, kaldu buatan sendiri, bunga saffron, dll. Bila untuk pewarna misalnya daun fuji, daun pandan, wortel, kunyit, dll. Bila untuk pemanis misalnya gula merah, kayu manis, gula aren,dll. Bila untuk saus misalnya ada santan, gula merah, susu, dll. Bila untuk masakan rawon ya kluwak.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda