Minggu, 04 Juli 2010

Berlomba-Lomba Masuk Neraka


Kalo ditodong mau masuk surga apa neraka? Orang yang masih waras, sebejat apapun tingkah lakunya, pasti bilang mau ke surgalah. Sayangnya sedikit sekali orang yang menempuh jalan ke sana. Habisnya berat Bro, nggak bolah ini itu. Sedikit-sedikit haram. Kan repot. Udah gitu Islam dah nggak sesuai jaman, Bro.

Karena repotnya dan beratnya (kata mereka lho bukan ANA) , akhirnya mereka memilih jalan termudah, tersingkat and paling nikmat sesuai hawa nafsu masing-masing, yakni jalan ke neraka. Jalan ke neraka terlihat indah di mata mereka. Mereka merasa ‘WAH’, keren, gaul dan amat menyenangkan karena nggak harus pusing mikirin ini boleh apa nggak, Allah murka nggak?

Padahal sobat, kalo mereka tahu neraka seperti apa? mereka pasti berlomba-lomba beramal sholeh agar tak perlu mengecap perihnya siksa api neraka. Ini belum ditambah makanannya yang menjijikkan (nanah, darah, dan daging berbelatung) dan tidak membuatnya kenyang, minumannya yang justru bikin tambah haus (cairan panas laksana pancaran sinar matahari di siang hari), dan tanpa tempat tinggal yang membuat teduh.

Bayangkan dengan surga. Di surga ada sungai-sungai yang mengalir air susu, madu, khamr, bahkan cairan buah-buah. Kita bisa mendapatkan rumah yang megah melebihi kemegahan Taj mahal dengan halamannya yang luas, kebun yang tumbuh subur dan masih banyak lagi. Ada lho orang yang dibuat jalannya cepat bak kilat, bahkan ada yang diberi sayap sehingga bisa pergi ke mana pun yang ia sukai nggak pake lama dan nggak perlu khawatir macet. Kita juga masih diberi kesempatan bertemu dengan sanak saudara dalam keadaan bahagia dan ini kekal selamanya. Siapa yang nggak ngiler ingin surga.

Tapi say untuk ke surga itu nggak gratis, ada tiket masuknya. Untuk mendapat tiketnya kamu harus punya amal sholeh yang banyak. Eits jangan coba-coba nyuap para malaikat. Malaikat tidak menerima suap kayak pejabat2 kita sekarang. Jika terasa berat menjalankan segala perintah Allah, ingatlah surga dengan segala fasilitasnya. Selamat berjuang meretas jalan ke surga.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda